Tuesday, August 21, 2018

Bolehkah Mengajak Anak Melihat Prosesi Penyembelihan Kurban?

*Bolehkah Mengajak Anak Melihat Prosesi Penyembelihan Kurban?*

Oleh :Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari

"Abah Ihsan, berlebihan tidak sih jika saya melarang anak (34bln) untuk melihat hewan qurban disembelih? Menurut saya, proses penyembelihannya itu sadis ya? Sepertinya belum cukup umur aja untuk anak lihat. Begitu ya Abah? "

Pertanyaan semacam ini sering saya terima berkali-kali setiap musim kurban. Jadi ini tanggapan saya:

Sampai saat ini saya belum nenemukan dalil spesifik yang melarang atau menganjurkan tentang apakah anak-anak boleh melihat prosesi penyembelihan hewan kurban? Jika Anda menemukan, silahkan infokan ke saya.

Maka saya akan lihat dari segi pengasuhan anak (hadhanah). Dua pertanyaan yang harus diajukan:

1. Apa manfaat yang akan didapatkan anak dengan melihat proses itu?

2. Apa keburukan yang mungkin anak dapatkan dengan melihat proses itu?

Jika lebih banyak manfaat dan tidak ada keburukan, maka lakukanlah!

Jika ada manfaat banyak tapi ada keburukan di sana dan keburukan itu meski sedikit tidak bisa mengalahkan manfaatnya, tinggalkanlah.

Dari segi manfaat bagi saya, boleh tak setuju, tidak ada satu pun kebaikan yang didapatkan anak dengan melihat proses penyembelihan hewan kurban.

Bahwa anak-anak senang lihat hewannya, senang ramainya, itu betul. Tapi yang kita bahas adalah anak melihat proses penyembelihannya. Adakah manfaat yang didapatkan anak? Tidak ada!

Apakah anak dapat menangkap makna dan substansi berkurban? Tidak!

Bagi anak-anak sampai usia mumayyiz akan sulit menangkap abstraksi dari makna berkurban. Berbeda dengan sholat yang meski juga punya makna substansi abstrak, tapi tidak ada prosesi seperti ibadah kurban: penyembelihan.

Adakah keburukan yang akan didapatkan anak dari proses penyembelihan? Sangat mungkin! Ingat ini proses penyembelihan. Membunuh hewat untuk kurban. Akan ada darah, akan ada leher hewan yang uratnya diputus.

Apa yang mungkin ditangkap anak? Mending jika hanya berujung pada kengerian, bagaimana jika anak ingin meniru? Mengujicoba?!

Tidak mungkin? Siapa yang menjamin perilaku anak yang masih dalam tahapan imitatif? Ingat sampai anak akil baligh, ia masih butuh "meniru" orang-orang di sekitarnya.

Karena konkrit, maka anak belum dapat membedakan antara yang dia lihat (tv, imajinasi, tontonan) dengan kenyataan keseharian.

Makannya ada anak yang lihat film kartun "pukul-pukullan" langsung praktik tidak lama kemudian. Demikian juga soal penyembelihan.. Gak ada guna sama sekali! Malah untuk anak tertentu berbahaya

Saran saya, proses penyembelihan hewan kurban sebaiknya mulai boleh disaksikan anak yang sudah akil baligh atau setidak-tidaknya sudah mumayyiz (7 tahun lebih). Tidak dibawahnya.

Saya sering menyaksikan anak-anak SD ramai-ramai melihat proses penyembelihan hewan. Sebaiknya dihindari. Apalagi anak usia 7 tahun ke bawah. Sebenarnya dampak berbahayanya dapat dikurangi jika ortunya di rumah memberikan pemahaman soal pemaknaan ibadah kurban. Tapi apakah dijamin jika anak-anak yang melihat prosesi itu juga ditanamkan pemahaman ini oleh ortunya di rumah?

Seperti beberapa cerita yang datang kepada saya langsung:

"Pengalaman punya keponakan waktu usia 4 tahunan melihat proses qurban sampai sekarang jadi trauma."

"Almarhum adik saya waktu masih seusia anak saya sekarang pernah trauma gara-gara liat kambing disembelih.. Langsung terbayang-bayang sampai nangis dan ngigau, kasihan kambingnya.. Kasihan kambingnya... --- salah satu efek anak balita liat kambing disembelih."

Ini yang lebih mengkhawatirkan:

"Mungkin memang benar kalau anak di bwah umur 12 tahun, belum diperbolehkan, jika tidak diawasi ini kejadian sama kakanya ziva (raqa). Alhamdulillahnya jari tengahnya tak putus dan pas iedul adha saya sibuk nyari dokter terdekat ,dia cuma bilang 'aku mau berkorban mah'z "

"Anak saya dulu sempet ikut paud yang ada praktek qurban. Sampai rumah mau praktek nyembelih kucing kampung.

Saya kagetnya bukan kepalang. Waktu sekolahnya memberitahukan akan ada praktek qurban, saya sebenernya sudah merasa aneh karena menurut saya belum waktunya seperti yang dijelaskan abah ihsan, tapi waktu itu bodohnya, saya kok ya tidak protes ke sekolahnya.

Mungkin karena saya merasa kurang landasan untuk protes, eh ternyata beneran kejadian kan anak saya pingin praktek nyembelih kucing."

Ada pula setelah lihat itu anak-anak ini seperti senang, merasa fine-fine saja bahkan berbincang seru dengan temannya sampai tertawa-tawa. Tertawa tidak berarti dampaknya pasti positif. Dampak negatif tidak selalu berbentuk anak sedih, trauma.

Anak senang juga bukanlah jadi patokan utama. Lah coba mereka beri gadget, tab atau ipad. Senang tidak mereka? Jelas senang kan? Tapi masalahnya ada dampak negatif lain tidak?

Sama halnya dengan prosesi penyembelihan hewan kurban. Sebagian anak bahkan merasa "seru"atau senang. Tapi yakinkah dengan imajinasi mereka masih di dalam "jalur"?

Dialoglah dengan anak apa yang mereka pikirkan, persepsikan tentang ini semua. Apakah anak usia belum cukup umur dapat menangkap makna baik dari perisitiwa itu?

Bagaimana jika setelah "seru cerita anak pengen coba sama kucingnya? Dll" lah anak-anak remaja itu yang berhasil maling mangga tetangganya pasti juga sama genknga akan menjadi bahan cerita seru...

Ada pula yang ngotot "di sana kan jelas ada nilai-nilai pengorbanan yang dapat kita jelaskan pada anak. Ya boleh saja anak melihat agar lebih 'real'."

Saya jawab, yakin anak usia balita dapat difahamkan soal nilai-nilai pengorbanan? Tentu jika usia tempat maka penanaman iti dapat masuk. Lah itu anak balita?

Yang jelas, karena prosesi penyembelihan itu tidak sesuai tahapan konstruksi berpikit anak, sebaiknya dihindari.

Tapi tiap anak dapat berbeda bisa jadi tidak semua anak trauma. Tapi ya itu dikembalikan ke bagaimana orangtua memahamkan anak. Tapi klo Anda bertanya pada saya, sebaiknya dihindari jika anak belum usia 7 tahun.  @abahihsan

Salam
Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari

No comments:

Post a Comment

KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) SMP Negeri 2 Purbalingga

KKTP KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN KKTP merupakan