Friday, July 28, 2017

Materi Bilangan Bulat Kelas 7 Kurikulum 2013


Pada kesempatan ini penulis akan membagikan informasi mengenai bilangan bulat, dari materi contoh soal dan juga bagaimana membandingkannya. Lebih spesifik materi ini khusus untuk teman-teman kelas 7 SMP ataupun MTs
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat adalah bilangan yang utuh dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.

Sampai disini sudah paham ya pengertian dari bilangan bulat tersebut?

Lambang Bilangan Bulat

Bilangan bulat dilambangkan dengan huruf “Z” (seperti gambar diatas ) yang berasal dari bahasa jerman ‘Zahlen‘ yang artinya ‘Bilangan‘.

Himpunan semua bilangan bulat dalam matematika dilambangkan dengan Z  berasal dari Zahlen (bahasa Jerman untuk "bilangan").

Anggota bilangan bulat

Jadi dapat disimpulkan bahwa komponen dari bilangan bulat adalah … -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4 … dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa bilangan bulat merupakan semua bilangan baik itu negatif atau positif termasuk juga nol dan nilai bilangan semakin kekeri maka bilangan itu semakin kecil dan sebaliknya jika semakin kekanan maka bilangan itu semakin besar. Tapi ingat pecahan tidak termasuk dalam bilangan bulat.
Jika di gambarkan dengan garis bilangan sebagai berikut :
Garis Bilangan Bulat


Bilangan bulat terdiri dari tiga jenis anggota. Anggotanya antara lain :

*Bilangan Bulat Positif

Bilangan bulat positif adalah bilangan bulat yang letaknya berada di sebelah kanan 0 (nol) pada garis bilangan bulat. Jadi 1, 2, 3, 4, …. merupakan bilangan bulat positif.

*Bilangan Bulat Negatif

Bilangan bulat negatif adalah bilangan yang letaknya berada di sebelah kiri 0(nol) pada garis bilangan. Jadi -1, -2, -3, -4, … merupakan bilangan bulat negatif.

*0 (Nol)

Nol tidak termasuk anggota bilangan bulat positif dan negatif. Dia berdiri sendiri. Sehingga anggota bilangan bulat adalah bilangan bulat postif, nol, dan bilangan bulat negatif.

Contoh Bilangan Bulat

Contoh bilangan bulat banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut adalah contoh-contoh bilangan bulat yang biasa kita gunakan :

Untuk pengukuran suhu. Suhu di Kota Jakarta siang ini sebesar 24 derajat celcius sedangkan suhu di kutub utara -34 derajat celcius. Angka 24 dan -34 tersebut merupakan bilangan bulat.

Sebagai pengukur kedalaman laut. Jika kita menyatakan kedalaman 25 meter di bawah permukaan laut, maka yang ditulis adalah -25 meter. Angka -25 merupakan bilangan bulat negatif.

Untuk menyatakan jumlah. Pernahkah adik-adik ke kebun binatang? Disana terdapat banyak sekali binatang. Coba hitung berapa jumlah jerapah di kebun binatang tersebut? Misalkan jumlah jerapahnya 15 ekor. Maka angka 15 merupakan bilangan bulat positif.

Membandingkan bilangan bulat

Sekarang kita belajar cara membandingkan bilangan bulat. Jika kita ingin membandingkan bilangan bulat kita dapat membandingkan dengan cara melihat dari garis bilangan. Semakin ke kanan maka semakin besar, sebaliknya jika semakin ke kiri nilai bilangan tersebut semakin kecil.

Untuk membandingkan dua bilangan bulat digunakan simbol sebagai berkut :

Simbol lebih dari “>”

Simbol ini dibaca “lebih dari”. Maka simbol ini menyatakan angka di sebelah kiri dari simbol “>” nilainya lebih besar dari angka di sebelah kanan simbol “>”. Contoh : 6 > 3 maka dibacanya adalah 6 lebih dari 3.

Simbol kurang dari “<”

Simbol ini dibaca “kurang dari”. Maka simbol ini menyatakan angka di sebelah kiri simbol “<” nilainya lebih kecil dari angka di sebelah kanan simbol “<”. Contoh 7 < 9 maka dibacanya adalah 7 kurang dari 9.

Simbol sama dengan “=”

Simbol ini dibaca “sama dengan” maka simbol ini menyatakan nilai angka disebelah kiri simbol “=” nilainya sama besar dengan angka disebelah kanan simbol “=”.

Membandingkan dua bilangan bulat bernilai besar

Untuk membandingkan dua bilangan bulat yang besar sangat repot sekali jika kita menggunakan garis bilangan. Misal kita ingin membandingkan mana yang lebih besar antara 23.546 dengan 23.666 jika dibuat garis bilangannya akan sangat panjang sekali. Untuk mempermudah kalian membandingkan maka dibuatlah tabel berikut :

 
Tabel Perbandingan Bilangan Bulat

Dari tabel di atas kita dapat membandingkan dua bilangan bulat bernilai besar berdasarkan posisi dan nilai angkanya. Jadi kita tidak perlu membuat garis bilangan yang sangat panjang sekali.

Contoh 1 :

Manakah yang lebih besar dari A = 6585467 dengan B = 6536588 ? Jelaskan.

Untuk menjawab soal ini pertama yang kita lakukan adalah :

Menentukan posisi dari masing-masing angka.

Gampangnya begini, buat angka-angka tersebut menjadi urutan nilai uang.

Nilai A jika diurutkan akan menjadi 6.585.467 dibaca enam juta lima ratus delapan puluh lima ribu empat ratus enam puluh tujuh.

Nilai B jika diurutkan menjadi 6.536.588 dibaca enam juta lima ratus tiga puluh enam ribu lima ratus delapan puluh delapan.

Setelah diurutkan ternyata nilai A dan B sama-sama bernilai jutaan. Jadi yang dilakukan selanjutnya adalah mencari dimana posisi angka yang berbeda pertama kali dari kiri ke kanan.



  • Posisi Jutaan sama-sama bernilai 6
  • Posisi ratusan ribu sama-sama bernilai 5
  • Posisi puluhan ribu berbeda.

Setelah dicari ternyata angka yang berbeda pertama kali adalah angka 8 di posisi puluhan ribu pada A dan angka 3 di posisi puluhan ribu pada B. jadi yang berbeda adalah angka 8 dan angka 3.

Selanjutnya tinggal melihat garis bilangan. Manakah yang lebih besar dari 8 dan 3?

Menurut garis bilangan angka 8 lebih besar dari angka 3, yang berarti nilai A lebih besar dari nilai B.

Maka Jawabannya adalah A > B

Contoh 2 :

Rudi dan Sinta memiliki dua bilangan yang berbeda. Rudi memiliki bilangan yang terdiri dari  9 angka dengan susunan pqrstuvwx. Sedangkan Sinta memiliki bilangan yang terdiri dari 8 angka dengan susunan pqrstuvw. Maka tentukanlah :

  1. Bilangan siapakah yang lebih besar jika kedua bilangan adalah bilangan bulat positif? Jelaskan.
  2. Bilangan siapakah yang lebih kecil jika kedua bilangan merupakan bilangan bulat negatif? Jelaskan.

Pembahasan :

  1. Dikarenakan kedua bilangan merupakan bilangan bulat positif, maka bilangan Rudi > Sinta. Karena Rudi lebih banyak angka penyusunnya. (Untuk bilangan bulat positif semakin banyak angka penyusunnya maka semakin besar nilainya.)
  2. Dikarenakan kedua bilangan merupakan bilangan bulat negatif, maka bilangan Rudi < Sinta. Karena Rudi lebih banyak angka penyusunnya. (Untuk bilangan bulat negatif semakin banyak angka penyusunnya maka semakin kecil nilainya.)
Demikian materi bilangan bulat sudah saya tulis, singkat padat dan semoga jelas dalam mempelajari, oleh karena itu silahkan dipelajari dan semoga bermanfaat.

Dari Berbagai Sumber






Thursday, July 27, 2017

Soal Pola Bilangan

Assalamualaikum teman teman,alhamdulillah dikasih kesempatan untuk betbagi soal,semoga bisa jadi bahan latihan untuk teman teman SMP kelas 8,dan ada manfaatnya,karena ketekunan dan kegigihan pasti membuahkan hasil.

1. Tentukan Pola Bilangan di bawah ini
     a. 1, 4, 10, 20, 35, . . .
     b. 1, 4, 9, 16, 25, . . .
     c. 1, 3, 5, 7, 9, . . .
2. Tentukan selisih tetap pola bilangan berikut.
     a. 10, 15, 23, 34, 48, . . .
     b. 1, 8, 27, 64, 125, . . .
     c. 6, 24, 60, 120, 210, . . .

Friday, July 21, 2017

Pola Bilangan Kelas 8 SMP Kurikulum 2013


Assalamualikum wr wb
Bahagia dan senang sekali bisa menulis lagi setelah hampir satu bulan off karena berbagai kendala, kali ini penulis akan menyampaikan tulisan mengenai pola bilangan yang pada kurikulum 2006/ KTSP diberikan di kelas 9, akan tetapi di kurikulum 2013 diberikan di kelas 8. Tidak mengapa di kelas 8 atau 9 sama saja yang penting mau belajar dan berlatih, berikut materi Pola Bilangan Kelas 8 SMP Kurikulum 2013 


INI YANG BARU : 

Soal Aljabar Pilihan Ganda 40 Kelas 7


PROPOSAL PTK
Informasi CPNS 2018
Cara Daftar Haji Reguler

LATIHAN SOAL PTS MATEMATIKA KELAS 7
LATIHAN SOAL PAS MATEMATIKA KELAS 7(GANJIL)
https://yuliantinugroho.blogspot.com/2018/11/latihan-soal-pas-ganjil-matematika.html Soal Matematika gabungan kelas 7

MATERI GERAK KELAS 8 KURIKULUM 2013
MATERI BUNYI KELAS 8

Koordinat Cartesius


Kompetensi Dasar : 
Mengenal jenis dan bentuk pola bilangan, mengenal unsur-unsur barisan dan deret aritmatika maupun geometri serta memecahkan masalah yang berkaitan dangan barisan dan deret .

Pada zaman dulu pola bilanagan sering digambarkan dengan bentuk noktah atau titik, terutama untuk bilangan cacah, akan tetapi setelah manusia mengenal angka bilangan disajikan dalam bentuk angka angka.
Berikut Materi Pola Bilangan Kelas 8 SMP Kurikulum 2013 dan jenis jenis Pola Bilangan:

1. Pola bilangan ganjil
  • Pola bilangan ganjil memiliki pola 1, 3, 5, 7, 9 ….
  • Barisan bilangan ganjil adalah 1,3, 5, 7, 9, …
  • Deret bilangan ganjil adalah 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + ….
  • Rumus mencari suku ke ke-n adalah Un = 2n – 1
  • Rumus mencari jumlah n suku pertama adalah Sn = n2
  • Berikut adalah gambar pola dari bilangan ganjil
2. Pola bilangan genap
  • Pola bilangan genap adalah 2, 4, 6, 8, 10, …..
  • Barisan bilangan genap adalah 2, 4, 6, 8, 10, ….
  • Deret bilangan genap adalah 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + …..
  • Rumus untuk mencari suku ke-n adalah Un = 2n
  • Rumus mencari jumlah n suku pertama adalah Sn = n2 + n
  • Gambar pola bilangan genap adalah sebagai berikut
3. Pola bilangan segitiga 

BACA SOAL TERBARU
LATIHAN SOAL MATEMATIKA UTS / PTS KELAS 7  SEMESTER GANJIL KURIKULUM 2013

Soal Aljabar Pilihan Ganda 40 Kelas 7

SOAL PERSAMAAN GARIS LURUS KELAS 8

  • Pola bilangan segitiga adalah 1, 3, 6, 10, 15, 21, …..
  • Barisan bilangan segitiga adalah 1, 3, 6, 10, 15, 21, …..
  • Deret bilangan segitiga adalah 1 + 3 + 6 + 10 + 15 + 21 + …..
  • Rumus mencari suku ke-n adalah Un = ½ n (n + 1 )
  • Rumus mencari jumlah n suku pertama adalah Sn = 1/6 n ( n + 1 ) ( n + 2 )
  • Gambar pola bilangan segitiga adalah sebagai berikut
4. Pola bilangan persegi
  • Pola bilangan persegi adalah 1, 4, 9, 16, 25, …..
  • Barisan bilangan persegi adalah 1, 4, 9, 16, 25, …..
  • Deret bilangan persegi adalah 1 + 4 + 9 + 16 + 25 + ……
  • Rumus mencari suku ke-n adalah Un = n2
  • Rumus mencari jumlah n suku pertama adalah Sn = 1/6 n ( n + 1 ) ( 2n + 1 )
  • Gambar pola bilangan persegi adalah sebagai berikut
5. Pola bilangan persegi panjang
  • Pola bilangan persegi panjang adalah 2, 6, 12, 20, 30, ……
  • Barisan bilangan persegi panjang adalah 2, 6, 12, 20, 30, ……
  • Deret bilangan persegi panjang adalah 2 + 6 + 12 + 20 + 30 + …..
  • Rumus mencari suku ke-n adalah Un = n ( n + 1 )
  • Rumus mencari jumlah n suku pertama adalah Sn = 1/3 n ( n + 1 ) ( n + 2 )
  • Gambar pola bilangan persegi panjang adalah sebagai berikut
6. Pola bilangan segitiga pascal
  • Rumus mencari jumlah baris ke-n adalah 2n – 1
  • Gambar pola bilangan segitiga pascal adalah sebagai berikut
7. Pola bilangan Fibonacci
  • Pola bilangan fibanocci adalah pola bilangan dimana jumlah bilangan setelahnya merupakan hasil dari penjumlahan dari dua bilangan sebelumnya.
  • Pola bilangan Fibonacci adalah 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, …..
  • 2 diperoleh dari hasil 1 + 1 3 diperoleh dari hasil 2 + 1, 5 diperoleh dari hasil 3 + 2 dan seterusnya
  • Rumus mencari suku ke-n adalah Un = Un – 1 + Un - 2
Baca : Tips Memilih Hewan Kurban
            Resep Mangut Lele
            Manfaat Kulit Melinjo bagi Tubuh
             Resep Pizza Mini Layak Jual
     

8. Pola bilangan pangkat tiga
  • Pola bilangan pangkat tiga adalah pola bilangan dimana bilangan setelahnya merupakan hasil dari pangkat tiga dari bilangan sebelumnya
  • Contoh pola bilangan pangkat tiga adalah 2, 8, 512, 134217728, …..
  • Keterangan : 8 diperoleh dari hasil 2 pangkat tiga, 512 diperoleh dari hasil 8 pangkat tiga, dan seterusnya
9. Pola bilangan aritmatika
  • Pola bilangan aritmatika adalah pola bilangan dimana bilangan sebelum dan sesudahnya memiliki selisih yang sama.
  • Contoh pola bilangan aritmatika adalah 2, 5, 8, 11, 14, 17, ….
  • Suku pertama dalam bilangan aritmatika dapat disebut dengan awal ( a ) atau U1, sedangkan suku kedua adalah U2 dan seterusnya.
  • Selisih dalam barisan aritmatika disebut dengan beda dan dilambangkan dengan b.
  • Karena bilangan sebelum dan sesudahnya memiliki selisih yang sama, maka b = U2 - U1 = U3 – U2 = U4 – U3 = U5 – U4 = U6 – U5 = 3
  • Rumus mencari suku ke-n adalah Un = a + ( n – 1 ) b
  • Rumus mencari jumlah n suku pertama adala Sn = n/2 ( a + Un ) atau Sn = n/2 ( 2 a + ( n – 1 ) b )
10. Pola Bilangan Geometri
  • Pada pola bilangan geometri, suatu bilangan merupakan hasil perkalian bilangan sebelumnya dengan suatu bilangan yang tetap.
  • Rumus suku ke-n >> Un = arn-1 

Jangan lupa untuk share tulisan ini, agar nilai manfaatnya tidak berhenti pada anda dan menjadi amal kebaikan bersama. Terimakasih

 INI Yang Baru :

Soal Aljabar Pilihan Ganda 40 Kelas 7

Materi Matematika Kelas 7 Perbandingan Kurikulum 2013
Materi IPA Kelas 8 Kurikulun 2013 Suhu dan Perubahannya
Soal Aritmatika Sosial
SOAL PAS IPS SD K13
soal Aljabar kelas 7
soal statistika kelas 9
Baca Juga artikel unik dan menarik lain:
1. Manfaat Kolang Kaling
2. Manfaat Buah Ciplukan Bagi Tubuh
3. Makanan Yang Tidak Baik Untuk Ibu Menyusui


Baca Juga Artikel berikut
1. Soal Ulangan Pola Bilangan
2. Barisan Aritmatika dan Barisan geometri Kelas 8 SMP

3. Materi Himpunan Kelas 7 Kurikulum 2013
4. RPP K13 Matematika Kelas 7
5.LATIHAN SOAL MATEMATIKA UTS / PTS KELAS 7  SEMESTER GANJIL KURIKULUM 2013

Artikel Terkait
Contoh Soal Relasi dan Fungsi Beserta Pembahasannya Kelas 8 Kurikulum 2013
LATIHAN SOAL MATEMATIKA UTS / PTS KELAS 7 SEMESTER GANJIL KURIKULUM 2013
Latihan Soal IPA Kurikulum 2013 Bab I
Konsep Himpunan | Materi Himpunan Kelas 7 Kurikulum 2013
Pola Bilangan Kelas 8 SMP Kurikulum 2013
Bentuk ALJABAR Kelas 7 Kurikulum 2013



Wednesday, July 19, 2017

RPP ALJABAR KELAS 7 KURIKULUM 2013

Tahun ajaran baru merupakan waktu yang membuat sebagian pendidik atau guru merada panik, bukan karena telat gajian akan tetapi karena harus menyiapkan perangkat pembelajaran salah satunya adalah RPP,berikut salah satu contoh RPP bentuk aljabar yang bisa dijadikan salah satu alternatif untuk penyusunan RPP anda.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP N ....
Mata Pelajaran         : Matematika
Kelas/semester : VII/Satu
Materi Pokok : Bentuk Aljabar
Alokasi Waktu             : (7  x 40 menit/7 JP)
Pertemuan           :         ke-1  2  3

Kompetensi Inti
1
:
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2
:
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleran, gotongroyong), santun, dan percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3
:
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4
:
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) SMP Negeri 2 Purbalingga

KKTP KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN KKTP merupakan