PENGESAHAN ISI DAN FORMAT PROPOSAL
PTK
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DAN BERFIKIR
KRITIS MELALUI PENGGUNAAN LKS PADA MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING POKOK
BAHASAN BANGUN DATAR KELAS VII C SMP N 1
KALIGONDANG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Disusun Oleh:
Nama :
YULIANTI
NIM :
191415020
Disusun untuk memenuhi
salah satu tugas
Program
Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Gelombang 1 Tahun 2019
Diterima
dan Disahkan
Pada
Tanggal : 29 April 2019
|
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Drs. Th. Sugiarto Pudjohartono,M.T
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan uraian
di atas pembelajaran matematika di sekolah baik dalam hal penyajian, pola pikir, keterbatasan
semesta, dan tingkat keabstrakannya disesuaikan dengan perkembangan intelektual
perseta didik. Tujuan matematika diajarkan di sekolah yaitu agar peserta didik
memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menggunakan penalaran,
memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan dan memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan.
Idealnya
seorang peserta didik SMP mampu menyelesaikan masalah kontekstual sederhana pada
bidang studi matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun
demikian, pada kenyataannya banyak peserta didik yang belum bisa memahami maksud soal
dalam bentuk soal cerita. Pada
saat mereka diberi
instruksi/tugas
untuk menyelesaikan soal kontekstual dengan
temannya, mereka
kurang memberikan respon, merasa
ragu dan kurang percaya
diri dalam merespon atau
mengungkapkan suatu pendapat. Hal ini
menandakan bahwa mereka masih membutuhkan banyak waktu untuk berlatih dan membiasakan diri agar mampu menyelsaikan masalah kontekstual dalam
kehidupan sehari-hari.
Kajian empiris
yang pernah dilakukan guru sekaligus sebagai peneliti melalui pengamatan yang
dilakukan saat pembelajaran matematika pada materi Bangun Datar dengan menggunakan metode ceramah ternyata masih belum maksimal untuk
meningkatkan aktivitas pembelajaran yang dilakukan peserta didik kelas VII C SMP Negeri 1 Kaligondang semester 2 Tahun
Pelajaran 2018/2019. Hal ini disebabkan karena metode ceramah masih bersifat Teacher Center yang kurang melibatkan peserta didik. Pengamatan terhadap aktivitas peserta didik pada
pembelajaran bangun datar
tahun ajaran 2018/2019 diperoleh
data bahwa dari jumlah 32 peserta didik kelas VII C , sebanyak 10 peserta didik (28%) bisa memecahkan masalah yang terkait dengan
materi tersebut dan sisanya yaitu sebanyak 22(72%) belum bisa menyelsaikan soal .
Aktivitas
pembelajaran yang rendah tersebut berpengaruh pada rendahnya kompetensi memecahkan masalah kontekstual. Analisis
nilai hasil penilaian kompetensi materi Bangun Datar kelas VII C SMP
Negeri 1 Kaligondang tersebut dengan KKM matematika 73 diperoleh data bahwa sebanyak 22 peserta didik atau 78% masih belum t untas dan 17 peserta didik atau 28% sudah tuntas.
Setelah
diadakan refleksi dengan teman sejawat, Ibu Fita Wardhani, S.Pd. ditemukan
beberapa penyebab yang mengakibatkan masalah rendahnya kompetensi memecahkan masalah kontekstual. Di
antara penyebab masalah tersebut adalah sebagai berikut. 1) Pemilihan metode
pembelajaran Ceramah masih belum mampu meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah. 2) Teknik yang diterapkan oleh guru dalam pemberian soal untuk
berlatih menyelsaikan masalah kurang dapat memotivasi peserta didik untuk bisa
berfikir kritis. Sebagian besar peserta didik merasa bosan setelah berlatih.
Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pembelajaran yang bisa membangkitkan daya
berfikir kritis peserta didik dalam pembelajaran.
Diperlukan
pembelajaran matematika yang bisa menghadirkan situasi belajar yang bermakna
bagi peserta didik. Pembelajaran yang mampu membantu peserta
didik mengetahui permasalahan di lingkungan mereka hidup dan bekerja nantinya.
Untuk itu, pendidik dapat melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan
matematika realistik yang tersaji dalam lembar kerja peserta didik atau LKS. Selama ini LKS yang digunakan banyak peserta didik adalah
LKS yang hanya berisi rangkuman materi dengan disusul soal-soal berbentuk
objektif atau uraian singkat yang disediakan oleh MGMP,
sehingga kurang dapat membantu peserta didik dalam mempelajari matematika yang
bersifat abstrak serta melatih kemampuan pemecahan masalah peserta didik. LKS yang akan disusun menghubungkan antara pengetahuan yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata peserta didik. Isi di dalam LKS disusun menggunakan
obyek yang ada di lingkungan peserta didik, permasalahan yang mudah dijumpai
dan dibayangkan oleh peserta didik.
Salah
satu cara yang dapat ditempuh untuk
dapat meningkatkan kemampuan
berfikir kritis dalam memecahkan masalah adalah dengan memanfaatkan model pembelajaran Discovery Learning. Menurut Hosnan (2014:
282) , discovery
learning merupakan suatu model pembelajaran untuk
mengembangkan cara berpikir aktif setiap peserta didik. Dengan cara menemukan
sendiri, menyelidiki sendiri, maka pengetahuan yang diperoleh peserta didik
akan bertahan lama di ingatan. Model pembelajaran Discovery Learning memiliki kelebihan sebagai berikut:
selain itu model pembelajaran Discovery Learning sesuai dengan
kurikulum yang diterapkan di SMP Negeri 1 Kaligondang.
Dengan demikian peneliti mengambil
judul “UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN
MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DAN BERFIKIR KRITIS MELALUI PENGGUNAAN LKS PADA MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING POKOK BAHASAN BANGUN DATAR KELAS VII C SMP N 1 KALIGONDANG”.
|
|
No comments:
Post a Comment