Friday, October 4, 2019

Banyak Muslim Sekarang Lebih Lama Pegang Gadget daripada Al Quran, Benar atau Benar?*

*1283.TAHAJJUD REMENDER*
*Edisi Sabtu Pon*
*5 Oktober 2019*
*
*6 Syafar 1441*
☘☘☘☘☘☘

*Banyak Muslim Sekarang Lebih Lama Pegang Gadget daripada Al Quran, Benar atau Benar?*

SUNGGUH di zaman ini manusia benar-benar disibukkan dengan gadget. Apapun keadaanya manusia benar-benar tidak lepas dari gadget dan digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat dan buang-buang waktu. Di jalan lihat gadget, sedang antre lihat gadget, sedang berbicara pun curi-curi pandang lihat gadget. Memang gadget ibarat pedang bermata dua, jika digunakan dengan bijak, gadget sangat bermanfaat, akan tetapi kebanyakan kita lalai dan kurang bijak menggunakan gadget.

Salah satu kelalaian kita adalah gadget memalingkan kita dari Al-Quran. Sungguh sangat tersentuh membaca perkataan Khalid bin Walid yang begitu sedih karena tidak bisa fokus belajar Al-Quran karena sibuk dengan jihad, sedangkan kita sekarang meninggalkan Al-Quran karena gadget.

Perhatikan perkataan Khalid bin Walid berikut,

“Sungguh jihad telah menyibukkan kami dari belajar Al-Quran.” (HR. Ibnu Abi Syaibah 6/151)

Di riwayat yang lain, jihad telah menyibukkan mereka dari membaca Al-Quran.

“Sungguh jihad di jalan Allah telah menyibukkan (mencegah) kami dari membaca Al-Quran.” (Musnad Abu Ya’la 6/361)

Sungguh benar akan datang zaman di mana manusia benar-benar meninggalkan Al-Quran.

Allah Ta’ala berfirman,

“Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan.” (QS. Al Furqan: 30)

Syaikh Abdurrahman As-Sa’diy menjelaskan bahwa bentuk meninggalkan Al-Quran dalam segala bentuk, mulai dari membaca, mentadabbur, mempelajari tafsirnya dan mengamalkannya. Beliau berkata,

“Mereka telah berpaling dan meninggalkan Al-Quran, padahal mereka wajib untuk patuh dan menerima terhadap hukum di dalamnya serta berjalan dengan petunjuk Al-Quran.” (Tafsir As-Sa’diy)

Hendaknya seorang muslim berusaha membaca Al-Quran setiap hari. Berusahalah membacanya walaupun hanya beberapa ayat dalam sehari, karena kita terlalu banyak melakukan maksiat setiap hari. Maksiat membuat hati keras dan Al-Quran lah obatnya. Membaca Al-Quran membuat hati menjadi lembuh dan mudah menerimah hidayah serta mudah melakukan ibadah dan kebaikan yang bermanfaat bagi manusia. Al-Quran adalah obat bagi penyakit hati kita.

Allah Ta’ala berfirman,

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Israa’: 82).

Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqith menjelaskan bahwa maksud obat dalam ayat ini adalah obat untuk penyakit fisik dan penyakit hati. Beliau berkata

“Obat yang mencakup obat bagi penyakit hati/jiwa, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya. Bisa menjadi obat bagi jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit. Sebagaimana kisah seseorang yang terkena sengatan kalajengking diruqyah dengan membacakan Al-Fatihah. Ini adalah kisah yang shahih dan masyhur.” (Tafsir Adhwaul Bayan).

Gunung yang keras saja akan hancur apabila Al-Quran turun padanya, apalagi hati yang keras. Tentu hati yang keras akan menjadi lembut dengan Al-Quran.

Allah Ta’ala berfirman,

“Kalau sekiranya Kami menurunkan al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah.” (QS. Al Hasyr: 21). []

☘☘☘☘☘☘
Lanjutan ayat kemarin
Allah SWT berfirman:

وَلِمَنْ خَا فَ مَقَا مَ رَبِّهٖ جَنَّتٰنِ ۚ 
"Dan bagi siapa yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 46)

 *Saatnya seorang hamba bersujud dihadapan Allah swt dengan melaksanakan qiyamul lail*.

●Aamiin Aamiin yaa Robbal'aalamiin
Barokallohu fikum ajmain

---------------haram fr

No comments:

Post a Comment

KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) SMP Negeri 2 Purbalingga

KKTP KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN KKTP merupakan