Tuesday, September 17, 2019

*8 Tips Agar Menuntut Ilmu Menjadi Mudah*

*1265.TAHAJJUD REMINDER*
.Edisi Senin Pon,
16 Muharom 1441 h
16 September 2019
☘☘☘☘☘☘

*8 Tips Agar Menuntut Ilmu Menjadi Mudah*

IBADAH adalah pekerjaan seumur hidup. Termasuk dalam ibadah adalah menuntut ilmu syar’i sebagai bekal tegaknya ibadah yang lain. Oleh karena itu, seorang hamba yang perhatian dengan ibadah, akan perhatian pula dengan ilmu sebagai tonggaknya. Selain itu, menuntut ilmu memiliki banyak keutamaan.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka akan Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim No. 2699)

Tidak diragukan lagi bahwa sebab terbesar keberhasilan seseorang dalam menuntut ilmu adalah tawakal kepada Allah kemudian ia meluruskan niatnya. Seorang penuntut ilmu juga harus memperhatikan adab-adab menuntut ilmu. Selain itu, ada beberapa faktor yang hendaknya menjadi perhatian bagi seorang penuntut ilmu sehingga menjadi sebab keberhasilan dalam proses belajarnya.

1.Memulai dengan pelajaran yang ringan sebelum yang berat
Banyak penuntut ilmu yang tidak paham apa yang mereka pelajari karena terburu-buru mengkaji kitab yang yang luas sebelum mempelajari kitab-kitab yang ringkas. Selayaknya para penutut ilmu memulai belajar dari kitab yang lebih mudah baru beranjak ke kitab yang lebih sulit dan luas pembahasannya. Tentu akselerasi dalam belajar adalah keinginan setiap penuntut ilmu tetapi apa gunanya bila tak paham?

2.Memulai dari kitab dengan metode yang lebih mudah sehingga lebih mudah pula memahami dan menyerap isinya dengan baik
Untuk mengetahuinya, kita bisa bertanya kepada pengajar yang sudah mempelajari banyak kitab dalam satu cabang ilmu untuk memberikan rekomendasi. Juga termasuk memilih metode belajar yang digunakan, kadang antara ilmu yang satu dengan yang lainnya akan lebih mudah dipahami dengan metode belajar yang berbeda.

3.Banyak membaca, menelaah, dan menyimak pelajaran yang masih terkait dengan ilmu yang sedang dipelajari sehingga akan membantu meningkatkan pemahaman
Kita juga dapat menyiapkan buku-buku pendamping belajar, misalnya kamus-kamus, atau dalam ilmu hadits dan Alqur`an ada buku-buku yang memuat penjelasan kata-kata asing yang sulit dipahami.

4.Mengulang-ulang bacaan dengan bacaan yang lebih teliti dan berhenti di setiap faidah
Hal ini sangat penting, tujuannya agar lebih paham dan juga menghafalnya karena menghafal akan menguatkan ilmu. Selain itu, suatu saat kita dapat merujuk kembali pada kitab yang sudah dibaca apabila dibutuhkan.

Hendaknya seorang pelajar bersemangat dalam menghafal ringkasan-ringkasan setiap cabang ilmu
Hafalan ini akan membantunya dalam proses belajar. Juga sepatutnya seorang penuntut ilmu tetap menyiapkan waktu khusus untuk menghafalkan Alqur`an dan kumpulan hadits-hadits dari yang paling ringkas seperti hadits-hadits al-Arba’in an– Nawawiyah.
(5-6 besuk malam)
☘☘☘☘☘☘
Lanjutan ayat kemarin

Allah SWT berfirman:

فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 28)

5.Membaca dan memahami
Apabila membaca namun tidak paham, sebaiknya kita mengulang bacaan sampai paham. Ketidakpahaman tidak hanya disebabkan teks bacaan yang sulit, bisa jadi karena kecapaian atau pikiran yang lelah sehingga perlu mengulang bacaannya di waktu yang lain.

6.Mengulang pelajaran dengan menggabungkan berbagai metode
Mengulang bersama teman-teman sesama penuntut ilmu (tanya jawab, recall, atau membuat ringkasan bersama).

7.Mengajarkan apa yang dibaca kepada orang yang keilmuannya di bawah atau setara dengannya. Hendaknya para guru memotivasi dan membiasakan muridnya untuk mengajarkan apa yang mereka dapatkan dengan pendampingan sehingga tidak keburu ge-er dengan sebutan yang mereka dapat.

8.Membaca atau murajaah pelajaran di depan guru untuk mengoreksi pemahaman.
Menulis pembahasan ilmiah yang berhubungan dengan pelajaran yang diikuti. Hasil tulisan dapat disetorkan kepada seseorang yang setara keilmuannya, lebih ‘alim, atau kepada gurunya untuk dikoreksi dan diberi pengarahan sehingga tulisannya menjadi lebih baik.

Mengamalkan ilmu yang telah di dapat
Jika ilmunya berkaitan dengan akidah maka hati kita meyakini dan beriman dengan akidah yang dipelajari. Jika berupa ibadah maka kita mengerjakan ibadah tersebut. Jika kita mengetahui sebuah dosa maka kita memperingatkan yang lain dari dosa itu. Jika kita mengetahui tentang bid’ah, selayaknya kita memperingatkan orang lain dari kebid’ahan tersebut dengan hikmah. Tips kedepalan bisa jadi tips yang terakhir, tetapi mengamalkan ilmu sejatinya adalah tujuan utama kita untuk bersungguh-sungguh dalam belajar. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan. Apabila kita ibaratkan ilmu seperti pohon yang rindang maka amal adalah buahnya. Ilmu yang kokoh dan shahih akan menghilangkan keraguan dalam beramal shalih karena ia dibangun di atas dalil ilmiah. []
☘☘☘☘☘☘
Lanjutan ayat kemarin
Allah SWT berfirman:

يَسْئَـلُهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَأْنٍ ۚ 
"Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 29)
 *Saatnya seorang hamba bersujud dihadapan Allah swt dengan melaksanakan qiyamul lail*.

●Aamiin Aamiin yaa Robbal'aalamiin
Barokallohu fikum ajmain

---------------haram fr

●Aamiin Aamiin yaa Robbal'aalamiin
Barokallohu fikum ajmain

---------------haram fr

No comments:

Post a Comment

KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP) SMP Negeri 2 Purbalingga

KKTP KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN KKTP merupakan